Diposting oleh Annaas Pamungkas
Tugas Bahasa Indonesia#2 bagian ke 2
Penjelasan Resensi Karya Tulis
Tentunya kita sering membaca surat kabar, majalah dan buku lainnya yang dapat menambah wawasan. Dalam surat kabar maupun majalah biasanya memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah resensi, ada yang menyebutkan sebuah resensi dengan ulasan, resensi buku sebagai timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku atau bedah buku. Jadi resensi dapat dikatakan sebagai tulisan mengenai pertimbangan suatu buku atau wawasan baik atau kurang baiknya dari segi kualitas suatu tulisan yang terdapat dalam suatu buku. Kata resensi saat ini dapat diartikan meluas yang tidak hanya penilaian terhadap suatu kualitas buku, namun suatu tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya tulis (fiksi dan nonfiksi), pementasan drama, film, atau musik dengan cara mengungkapkan keunggulan dan kelemahan secara objektif. Dapat dikatakan resensi merupakan salah satu upaya dalam menghargai tulisan atau karya orang lain dengan cara memberikan komentar yang objektif, tidak secara subjektif. Penulisan resensi merupakan salah satu cara dalam memperkenalkan suatu karya tulisan kepada orang lain yang belum membacanya sehingga dapat mempengaruhinya.
Umumnya, resensi dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Deskriptif: menggambarkan dan menjelaskan mengenai karya seseorang secara menyeluruh, baik dari segi isi, penulisannya, maupun penciptanya (creator). Resensi deskriptif tidak sampai pada penilaian kritik (bagus/tidak) si penulis terhadap karya yang dia resensi. Dia hanya menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah karya.
2. Deskriptif-evaluatif: resensi dengan karakter ini melakukan penilaian terhadap sebuah karya lebih dalam dari yang pertama. Dia tidak hanya menggambarkan, tapi menilai sebuah karya secara keseluruhan dengan kritis dan argumentatif. Sehingga ada kesimpulan pada akhir resensi, apakah karya yang diresensi baik kualitasnya atau tidak.
3. Deskriptif-komparatif: resensi ini lebih sulit lagi daripada macam resensi yang kedua. Resensi ini mencoba melakukan penilaian pada sebuah karya dengan cara membandingkan karya orang lain yang memiliki kesamaan atau keterkaitan secara isi dan materi. Disebut sulit, sebab selain membutuhkan analisa mendalam dan kritis, dibutuhkan pengetahuan dan wawasan luas. Tidak hanya satu karya yang harus dipahami, namun karya-karya lain yang berhubungan dengan karya yang diresensi harus juga dipahami.
Terdapat tujuan dari pembuatan resensi, yaitu:
- Sebagai alat promosi suatu karya kepada khalayak yang belum mengetahui karya tersebut.
- Untuk mendapatkan informasi atau pemahaman yang komprehensif terhadap suatu karya.
- Penulisan resensi merupakan latihan yang sangat baik untuk menulis. Dengan menulis resensi dapat belajar mengungkapkan gagasan dengan lebih baik.
- Mengetahui perbandingan suatu karya yang dihasilkan penulis terhadap karya penulis lain yang sejenis.
- Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi.
- Memberi pertimbangan kepada pembaca apakah suatu karya tulis tersebut cukup pantas dibca atau tidak.
Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya singkat, padat, dan jelas. Pemilihan karakter bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakter pembaca yang akan menjadi sasarannya. Pemilihan karakter bahasa berkaitan dengan masalah penyajian dari tulisan.
Pola Tulisan Resensi
Terdapat tiga pola dalam penulisan resensi buku, yaitu :
1. Meringkas (sinopsis), yakni menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas.
2. Menjabarkan (deskripsi), yakni mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dibuat.
3. Mengulas, yakni menyajikan uraian sebagai isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan.
Dasar-Dasar Resensi
1. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu.
2. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi yang akan dibuat.
3. Peresensi memahami latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: selera, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya.
4. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi.
Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut
1. Data buku atau identitas buku.
a. Judul buku.
Jika buku yang akan diresensi adalah buku terjemahan, akan lebih baik jika menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang.
Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, harus menyebutkan penulis buku asli dan penerjemahnya.
c. Nama penerbit.
d. Cetakan dan tahun terbit.
e. Tebal buku dan jumlah halaman.
2. Judul Resensi.
Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku tersebut.
3. Ikhtisar Isi Buku.
Ikhtisar merupakan bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli.
Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku.
Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku yang diresensi dan imbauan kepada pembaca dan cantumkan nama dari selaku peresensi.
Contoh Resensi Buku :
Judul : Never Ending Success
Penulis : Budi Hartono
Penerbit : Pro You, Yogyakarta
Cetakan : 1, 2006
Tebal : 192 hlm
Menggali Inspirasi Dahsyat Sebatang Pohon, untuk Meraih Sukses Tanpa Batas
Sebuah kesuksesan merupakan suatu kebahagiaan, hal tersebut adalah kuncinya. Dapat dikatakan sukses jika kita mendapatkan kebahagiaan. Kesuksesan sejati adalah sukses tanpa batas (Never Ending Success), tak dibatasi oleh sempitnya ruang dan pendeknya waktu kehidupan. Kesuksesan tidak hanya tampak oleh mata, namun dapat merasuk ke dalam hati. Kebahagian yang tak terhenti, tek bertepi, dan tak berakhir. Banyak hal yang kita dapat ambil hikmahnya dari sebatang pohon. Lihatlah akar pohon, jika akarnya baik maka akan baik batang dan daunnya, sehingga akan menghasilkan bunga dan buah yang baik pula. Akar yang baik akan menjadikan pohon tetap kokoh saat terik, tetap teduh saat hujan , tetap tegar saat diterjang badai. Tentunya kita harus memiliki akar yang baik jika ingin sukses tanpa batas. Pohon tumbuh tiada henti, maka kita harus terus memperbaiki diri untuk mencapai kesuksesan. Pohon memberi tanpa batas, dapat dilihat pohon memiliki buah dan bunga namun tidak pernah dimakannya sendiri, melainkan untuk manusia dan juga hewan yang berada di sekitarnya. Untuk sukses tanpa batas, kita dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Lihatlah pohon dihutan, mereka begitu merasa cukup dengan apa yang ada hingga tak perlu berebut makanan dengan pohon lainnya, jadilah orang yang merasa cukup dengan apa yang diterima sehingga dapat menenangkan hati. Semua batang pohon akan mengeluarkan getahnya ketika ditebang, namun setelah itu pohon akan mengeluarkan cabang, banyak daun dan banyak buah. Saat kita dihadapi dengan berbagai kesulitan, maka kita harus mampu mengubah kesulitan tersebut menjadi pengalaman agar terus maju. Sebatang pohon akan terus tumbuh tiap waktunya dengan akar yang semakin dalam, batang semakin kokoh, untuk berbunga kemudian berbuah. Dari peristiwa tersebut, kita harus berani dewasa untuk sukses tanpa batas.
Buku ini menyajikan sebuah inspirasi sekaligus menjadi The Best Trainer yang digambarkan oleh sebatang pohon dengan segala cirri khasnya. Dengan kekuatan yang luar biasa dari dirinya akan memberi motivasi bagi para pembaca melejitkan potensi diri untuk meraih sukses tanpa batas. (Annaas Pamungkas)
Sumber :
Buku Never Ending Success