coba_dulu

silahkan_menikmati_blog_ini

21 Oktober, 2010

Benih Kejujuran

Di posting oleh Annaas Pamungkas
Tulisan Bahasa Indonesia 2



          Suatu hari, di sebuah instansi sedang mencari seorang pemuda untuk mengisi kedudukan sebagai seorang bendaharawan. Pengumuman tersebut disebarluaskan oleh humas instansi tersebut terhadap penduduk yang berada di daerah sekitar. Seluruh pemuda yang berada di daerah sekitar instansi tersebut tidak mau melewatkan kesempatan emas ini, mereka pun mendaftarkan diri untuk mengisi kedudukan tersebut. Persyaratan dari lowongan tersebut sangatlah sederhana, yaitu setiap pendaftar akan mendapatkan sebuah benih yang harus dirawat hingga penseleksian. Instansi tersebut akan memilih yang memiliki keindahan tanaman dari benih tersebut.
          Setiap harinya mereka menyiram dan memupuk benih tersebut. Tidak terkecuali Amir, seorang pemuda yang ikut mendaftarkan diri dalam lowongan tersebut. Hari demi hari terus berganti, Amir merasa kebingungan dengan benih yang ia rawat setiap harinya pada pot sederhana. Hilir-mudik para pemuda yang melewati rumah Amir dengan membawa pot indah yang berisi tanaman berwarna-warni, membuat Amir semakin patah arang akan mendapatkan kesempatan emas tersebut. Sempat terpikir dalam benak Amir untuk membeli saja benih unggul menggantikan benih yang tak kunjung tumbuh tersebut. Namun, ia mengurungkan niatnya menggantikan benih tersebut.
          Saat hari penseleksian datang, semua pemuda yang mendaftar datang membawa tanamannya. Berbagai macam rangkaian-rangkaian yang dibentuk oleh si pemilik tanaman sehingga terlihat indah. Amir membawa pot beserta benih yang tak kunjung tumbuh dengan tidak yakin akan mendapatkan kesempatan emas tersebut. Banyak yang menertawai dan mencemooh tanaman yang dimiliki Amir. Namun, Amir tidak mempedulikannya. Ia hanya yakin pada dirinya, bahwa ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merawat benih yang ia dapat dari instansi tersebut. Penseleksian pun dimulai, pot yang hanya berisi tanah dan benih milik Amir membuat sang penyeleksi bertanya kepadanya mengenai usaha Amir dalam merawat benih tersebut. Amir pun menjelaskan bahwa ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merawat benih tersebut, namun benih tersebut tidak tumbuh juga. Sang penyeleksi memilih Amir menjadi bendaharawan instansi tersebut. Semua pemuda kebingungan mengapa Amir menjadi pemenang. Sang penyeleksi menginformasikan kepada para pemuda yang hadir, bahwa benih yang mereka dapatkan saat pendaftaran seharusnya tidak dapat tumbuh, dikarenakan benih tersebut sudah dimatikan oleh instansi tersebut tanpa sepengetahuan para pendaftar. Sudah tentu bagi yang membawa tanaman merupakan benih lain yang telah diganti. Para pemuda tersebut tertunduk malu atas usaha yang mereka lakukan untuk mendapatkan kesempatan emas tersebut dengan cara apapun agar terpilih sebagai pemenang.

Tidak ada komentar: