coba_dulu

silahkan_menikmati_blog_ini

20 Desember, 2010

Pencuri Buah Rambutan

Diposting oleh Annaas Pamungkas
Tulisan Bahasa Indonesia



Pada suatu pagi yang cerah, seorang pemuda yang baru beranjak dewasa sedang berjalan-jalan untuk menikmati udara pagi di sekitar kolam ikan, pemuda tersebut bernama Toni. Di pinggiran kolam terlihat beberapa pohon rambutan yang sedang berbuah. Saat toni sedang menghirup udara pagi dengan mengangkat kepalanya ke atas, terdiam sejenak melihat pohon rambutan yang sedang berbuah, terbayang dalam pikirannya buah rambutan yang manis dan banyak. Terpikir dalam benak untuk menikmati rambutan yang dilihatnya, sambil mendekati pohon tersebut. Toni mempunyai ide dan rencana untuk mengambil buah rambutan itu, kemudian ia melanjutkan jalan pagi mengelilingi kolam, sawah dan perkebunan.
Pada sore harinya, toni mengajak teman-temannya untuk menikmati buah rambutan yang berada di samping kolam saat ia jalan-jalan pagi. Salah satu teman toni yang bernama fajar menyarankan untuk melihat terlebih dahulu posisi dan kondisi pohon rambutan tersebut, “Ton, bagaimana jika kita ke pohon tersebut untuk melihat posisi dan kondisi dari pohon yang kamu ceritakan?” kata Fajar. Toni menjawabnya, “Ok, kita sekarang ke pohon rambutan tersebut! Kalian pasti meginginkannya juga”. Mereka langsung menuju pohon rambutan tersebut untuk melihatnya. Akhirnya mereka merencanakan akan mengambil rambutan tersebut pada malam harinya agar tidak terlihat oleh pemilik pohon. Toni berkata, “Nanti malam jangan lupa berkumpul di tempat biasa untuk menjalankan rencana kita”.
Malam pun tiba, jam dinding menunjukkan jarum panjang ke angka enam dan jarum pendek ke angka sepuluh. Di tempat biasa mereka berkumpul, telah bersiap suatu kelompok yang akan menjalankan rencananya. Sandi, salah satu bagian kelompok tersebut yang akan menginformasikan jika ada orang yang akan melewati pohon tersebut, dan teman-teman yang lainnya akan mengambil langsung rambutan dari pohonnya. Setelah setengah jam mereka berada diatas pohon untuk mengambil rambutan dan ada pula yang memakannya langsung diatas pohon sambil menikmatinya. Sandi sebagai pemberi informasi, sejenak terlelap menunggu teman-temannya yang sedang keasyikkan memakan buah rambutan di atas pohon. Sandi terbangun dan kaget melihat sorotan lampu senter yang berasal dari semak-semak, tanpa pikir panjang sandi langsung berlari meninggalkan posisinya sebagai informan kearah pohon rambutan dan memberitahu teman-temannya bahwa seseorang akan mendekati pohon tersebut. Sandi berlari sambil berkata, “Ayo cepat turun teman-teman seseorang akan menuju pohon ini!”. Teman-temannya yang berada diatas pohon segera menuruni pohon tersebut dengan tergesa-gesa, hingga salah satu dari kelompok tersebut terpeleset dan terjatuh masuk ke dalam kolam. Ternyata sorotan lampu senter yang dilihat sandi merupakan pemilik pohon rambutan tersebut, ia datang untuk melihat-lihat pohonnya yang sedang berbuah itu. Sekitar lima meter dari pohon ia mengarahkan sorotan senter ke rambutan yang berada di pohon tersebut. Ia berpikir bahwa rambutannya masih cukup banyak dan merasa tidak ada keanehan pada pohon tersebut, sehingga ia kembali menuju rumahnya yang berada sekitar duabelas meter dari pohon itu. Toni yang masih berada diatas pohon bersembunyi dibalik dedaunan yang lebat dan beruntung ia tidak tersorot senter pemilik pohon, namun ia diserang oleh semut-semut ditempat ia bersembunyi hingga tubuhnya gatal-gatal. Fajar yang masih di dalam kolam merapatkan ke dinding kolam untuk menghindari sorotan senter tersebut. Toni dengan tubuh yang gatal-gatal menuruni pohon dengan gemetaran karena hampir saja ia diketahui oleh pemilik pohon. Fajar dengan tubuh yang gemuk, meminta tolong ke toni untuk membantu menariknya dari kolam. ketika toni menarik tangan fajar, ia tidak kuat dan akhirnya toni jadi masuk ke dalam kolam. mereka berdua berada di kolam ikan dan berusaha untuk keluar dari kolam tersebut.
Di tengah malam mereka pulang ke rumah masing-masing dengan tubuh yang menggigil dan seluruh pakaian basah semua. Sandal dari teman toni dan fajar masih ada yang tertinggal baik sepasang maupun hanya sebelah karena tidak sempat untuk menggunakannya saat pemilik pohon mendekat.

Tidak ada komentar: