Diposting oleh Annaas pamungkas
Tulisan Bahasa Indonesia
Saat adzan subuh terdengar, saya langsung bergegas bangun untuk mempersiapkan diri menjalankan shalat subuh. Setelah selesai mengerjakan shalat subuh saya membuka komputer dan membuka internet. Saya berselancar di dunia maya untuk melihat berita perkembangan hari ini. Seperti biasa, saya baca berita yang memang menurut saya itu menarik dan penting. Di dalam berita perkembangan terbaru, banyak kolom berita yang menginformasikan seputar sepak bola yang baru saja bertanding. Namun memang saya jarang membaca berita seputar sepak bola. Hari itu memang terdapat pertandingan antara club yang digemari banyak orang dengan club lainnya. Sejenak saya lansung tertuju pada gunung merapi yang dinyatakan siaga oleh tim ahli yang ditugaskan oleh pemerintah. Saya pikir hal tersebut biasa saja, karena memang gunung merapi telah dinyatakan waspada sebelumnya oleh tim ahli. Saat siang harinya saya membuka kembali komputer dan internetnya. Seperti biasa, saya ingin melihat perkembangan berita siang harinya. Saya membuka beberapa situs berita dan kolom berita ternyata sudah dipenuhi oleh peristiwa meletusnya gunung merapi. Yang sangat menyedihkan sebuah desa yang ketika para penduduknya terlelap tidur dilewati oleh awan panas yang dikenal dengan wedhus gembhel, banyak yang menjadi korban dari awan panas tersebut. Rumah dengan segala perabotannya, ternak dan ladang juga habis menjadi korban awan panas. Yang tersisa hanyalah debu, arang dan suhu panas terasa di desa tersebut. Penduduk yang wilayahnya disinggahi debu merapi dan korban yang masih selamat, langsung segera diungsikan ke tempat yang aman. Mbah maridjan yang dikenal sebagai juru kunci merapi belum dapat kabar tentang keadaannya. Kututup layar komputer dan berdoa dalam hati, semoga para penduduk di sekitar merapi selalu diberi ketabahan, keselamatan dan perlindungan oleh Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar