coba_dulu

silahkan_menikmati_blog_ini

27 Mei, 2010

Hanya Daun Pisang yang Tertiup Angin

Di posting oleh Annaas Pamungkas

     Pada suatu malam di kampung halaman, yang saat itu adzan isya berkumandang. Doni pun bersiap-siap untuk menuju sebuah surau yang letaknya tidak jauh dari rumah neneknya. Ketika persiapan menuju surau sudah beres, ia pun izin kepada semua penghuni yang kebetulan berada pada tengah rumah, karena pintu keluar dari rumah neneknya harus melewati ruang tengah. Kondisi jalan menuju surau dimana doni akan menjalanan shalat isya memang terlihat tampak sunyi, sepi dan gelap karena masih banyaknya pepohonan disertai lampu yang masih jarang dan hanya ada di rumah-rumah. ketika Doni berjalan di kegelapan malam menuju sebuah surau yang hanya ada sebuah jalan setapak. Langkah demi langkah ia lewati dengan tenangnya, tiba-tiba saja doni merinding entah karena cuacanya dingin atau memang ada alasan lainnya. Ia teringat bahwa malam ini merupakan malam jum’at. Tengok kanan dan kiri disertai rasa was-was yang dirasakan. ”Astagfirullahhalazhim”, doni sentak kaget bukan kepalang tatapan matanya tertuju pada bayangan putih yang muncul di pohon pisang, angin juga berhembus membuat suasana semakin mencekam. Tanpa pikir panjang dengan rasa yang kaget bukan kepalang doni membalikan badan dan berlari kembali menuju rumah neneknya dengan tergesa-gesa, ”Assalammualaikum”....hah...heh....hoh dengan nafas terengah-engah dan jantung berdebar, ”pocong ada pocong di pohon pisang”. Orang-orang yang berada di tengah rumah memandang doni dengan penuh kebingungan. Doni pun akhirnya menceritakan kronologi kekagetannya tersebut kepada keluarganya yang kebetulan berada di tengah rumahnya. Akhirnya ayah doni menyusuri jalan yang telah doni lewati, memang ayahnya juga sempat kaget ketika melihat bayangan putih tersebut di pepohonan pisang. Tanpa ragu-ragu ayahnya mengecek bayangan putih tersebut, ia mendatanginya. Ternyata eh ternyata bayangan putih tersebut merupakan sebuah daun pisang yang memantulkan sinar cahaya bulan, ia lihat ke arah cahaya bulan dan benar adanya yang memang bulan pada malam itu bersinar terang dari hari biasanya. Bayangan putih yang bergoyang tersebut disebabkan daun pisang yang memantulkan cahaya bulan tertiup angin sehingga daun pisang tersebut bergoyang. Ayahnya doni kembali dan menjelaskan bayangan putih yang ia lihat bukan pocong melainkan hanya daun pisang yang memantulkan sinar bulan tertiup angin hingga bergoyang. Keluarga yang berada di tengah rumah pun tertawa atas kejadian ini. Yang akhirnya doni berangkat kembali menuju surau melewati jalanan yang tadi ia lewati dan sambil tersenyum saat melihat bayangan putih tersebut yang telah ia kira adalah makhluk halus ternyata hanyalah daun pisang yang memantulkan sinar bulan dengan angin menggoyangkannya.

Tidak ada komentar: