coba_dulu

silahkan_menikmati_blog_ini

26 Mei, 2010

Semut Merah

Di posting oleh Annaas Pamugkas

          Semut merah yang sering kita lihat di mana saja berada, jelas sekali semut dengan ukuran yang kecil dan memiliki banyak populasinya di seluruh dunia. Hampir dimana saja kita berada kita kan menemukan semut dengan berbagai macam jenisnya. Semut merah selama ini dikenal dengan serangga yang dapat menggigit dan membuat gatal di daerah gigitannya. Di balik hal tersebut, semut merah ini sering berperilaku ganjil. Meskipun saat semut merah ini beranjak dewasa memiliki keberanian, dan saat masih muda bersifat penakut. Saat terancam bahaya, semut yang masih muda menunjukan rasa penakutnya dengan dengan bersikap diam dan tumbang seolah-olah semut yang terancam tersebut sudah tewas dengan tubuh yang kaku. Musuhnya biasanya memastikan bahwa mangsanya sudah tewas dan tentunya musuhnya akan meninggalkannnya. Ketika musuh semut tersebut sudah pergi dari dirinya, semut itu akan terbangun dan segera berlari menjauhi musuh tersebut. Keliatan kan penakutnya hehehehe… seorang pakar evolusi biologi dari University of South Florida,St. Petersbug, AS yang bernama Deby Cassill berkata “Tidak ada seseorang pun yang pernah melaporkan hal ini sebelumya, dan hal ini membuat kami terkejut”. Namun, perilaku ini  dapat berubah drastis saat semut menjadi dewasa. Semut merah memang dikenal dengan keagresifannya yang suka menyerang musuhnya. Semut yang berusia kurang dari enam bulan lebih cenderung menghindar dari musuhnya, sedangkan saat usia semut mencapai enam bulan hingga usia maksimum semut tersebut hidup sekitar setahun cenderung memiliki sifat keagresifan dan suka menyerang. Deby Cassill mengatakan “ Semua semut pekerja adalah jenis betina steri, jadi mereka ibarat wanita tua pemberani yang mau berjuang hingga titik darah penghabisan”. Menurutnya, salah satu alasan perubahan perilaku tersebut memiliki hubungan dengan pertumbuhan tubuh semut merah. Eksoskeleton atau kulit terluar yang dimiliki oleh semut merah yang muda masih terlalu lunak sehingga mudah terluka dan tidak mempunyai kekuatan cukup untuk menyerang musuh. Oleh karena itu semut merah tersebut memiliki sifat penakut seperti yang sudah diceritakan di awal. Sementara pada semut merah yang sudah beranjak dewasa, kulit terluar atau eksoskeleton yang dimiliki oleh semut tersebut sudah keras dan relative lebih tahan goresan. Sehingga semut merah yang sudah beranjak dewasa akan memiliki rasa keberanian untuk menyerang musuhnya bila kondisi terancam. Ada juga beberapa jenis hewan selain semut yang berperilaku berpura-pura mati untuk mengelabui musuhnya dan menghindari dari serangan predatornya, misalnya saja opossum, bison dan ular-ular tertentu




Sumber
Live Science

Tidak ada komentar: