Di posting oleh Annaas Pamungkas
Lagi-lagi pemanasan global penyebabnya. Pemanasan global membuat suhu di permukan bumi menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Informasi yang saya dapatkan dari sebuah media elektronik menceritakan bahwa lapisan es Antartika di Kutub Selatan kembali mengalami kondisi kritis. Bagaimana tidak kondisi kritis, bagian barat benua yang beku tersebut pecah sehingga menyebabkan bongkahan es tersebut yang memiliki luas seperti tujuh kali Kota Manhattan, AS atau sekitar sepertiga luas dari Jakarta, mencair ke lautan lepas. Bagian yang pecah tersebut merupakan tepan beting es Wilkins yang sudah terbentuk di Antartika bagian barat sejak ratusan hingga 1500 tahun yang lalu. Bongkahan es tersebut mulai bergerak sejak 28 Februari 2008 yang ditunjukkan oleh Citra satelit. David Vaughan, yang merupakan ilmuwan Survei Antartika Inggris (BAS) mengatakan “Ini adalah akibat pemanasan global”. Pecahan es tersebut akan mencair di perairan yang kondisinya lebih hangat, pecah menjadi beberapa bagian, hingga pecahan es tersebut habis sama sekali. Namun, peluang bongkahan es tersebut untuk tetap bertahan masih ada dikarenakan saat ini sudah memasuki periode akhir musim panas di Antartika dan suhu muali mendingin. Pecahan bongkahan es yang lebih besar pernah terjadi dua kali yaitu pada tahun 2002 dan 1995. Namun, para ilmuwan merasa khawatir karena kejadian seperti ini akan semakin sering terjadi akibat dari peningkatan suhu atmosphere. David Vaughan, yang merupakan ilmuwan Survei Antartika Inggris (BAS) mengatakan “pecahnya bongkahan es tersebut serupa dengan kaca yang dipukul palu”. Ia memprediksi beting es Wilkins akan menghilang dalam 15 tahun kedepan bila kenaikan suhu terus terjadi dan tidak dapat dicegah. Meskipun bagian beting es Wilkins yang telah hilang baru 4 persen, namun hal tersebut tetap dapat memicu retakan menjadi lebih besar. Para ilmuwan melihat kejadian tersebut sebagai akibat dari pemanasan global atau yang dikenal dengan global warming.
Sumber
www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar